Jamur Tiram Putih dalam bahasa latin bernama "Pleurotus ostreatus" adalah jenis jamur
yang dapat dikonsumsi, dimana batang dan seluruh bagianya berwarna putih. Jamur
Tiram biasa tumbuh di daerah yang lembab dan memiliki suhu diantara 17-27O C. Bagi para petani jamur yang membudidayakan
jamur diwilayah yang panas, biasanya mengakalinya dengan cara sering mengkabuti
ruangan dengan air supaya ruangan menjadi lembab/dingin. untuk wilayah di
Indonesia biasanya jamur tiram sering bermunculan ketika musim penghujan, yang
biasanya tumbuh diantara rerumputan yang tersembunyi. bahkan disuatu
perkampungan yang sering ditumbuhi jamur tiram tidak jarang warga menemukan
Jamur tiram putih liar ketika musim hujan.
Rasa yang ditawarkan oleh
jamur tiram putih sangat menarik minat para penikmat jamur, karena bisa diolah
menjadi berbagai macam olahan makanan. Contohnya Jamur Crispy, Sate Jamur,
Nuget Jamur, Keripik Jamur, Pepes Jamur, Sop Jamur dan berbagai olahan makanan
lainya. Untuk masalah rasa jamur tentunya tidak kalah dengan rasa olahan-olahan
makanan berbahan daging maupun ikan.
Banyak manfaat yang didapatkan dari
mengkonsumsi Jamur tiram putih diantaranya:
1. Membantu proses penyembuhan penyakit
Liver
2. Anti Bakteri
3. Menurunkan Kolesterol
4. Sebagai pencegahan Tumor
5. Meningkatkan Enzim Oxidasi
6. Membantu
proses penyembuhan penyakit diabetes
7. Membantu proses penyembuhan
penyakit Anemia
dan masih banyak lagi khasiat yang ada
pada jamur tiram putih.
Budidaya Jamur tiram sudah banyak
dikembangkan di Indonesia, misalnya wilayah Bogor, Ciwidey, lembang
dan wilayah-wilayah lainya. diwilayah-wilayah tersebut sudah banyak
petani-petani jamur dan para ahli-ahli pertanian yang meneliti dan
mengembangkan proses budidaya jamur.
Proses dan cara pembudidayaan jamur ini
dapat tergolong gampang-gampang susah. mengapa demikian karena jika proses
pembibitan dan proses inkubasi tidak memperhatikan kebersihan maka tingkat
keberhasilanyapun kurang memuaskan. Akan banyak botol atau log yang berisi gagal
untuk ditumbuhkan dan terbuang karena kontaminasi lain yang tidak diinginkan.
Membudidayakan jamur dapat menjadi peluang usaha yang bisa menghasilkan uang. diharapkan budidaya jamur dapat meningkatkan kondisi ekonomi seseorang.
Proses
Budidaya Jamur Tiram Putih
1. Pembuatan Bibit Jamur Tiram Putih menggunakan Media Agar/PDA
Pada tahapan ini kita harus mempersiapkan
berbagai alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan. Persiapkan segala
sesuatunya dengan baik, supaya pada proses pelaksanaanya tidak tidak terhambat
karena ada bahan atau alat yang belum didapatkan/disiapkan.
Pada tahap awal yang harus dipersiapkan
adalah Media Agar (PDA). Media agar berfungsi sebagai tempat/media untuk
penurunan bibit dari batang jamur yang terpilih untuk dibibitkan.
Berikut bahan yang diperlukan untuk
membuat PDA :
- Kentang 200 g (kentang yang yang dipilih harus berkualitas baik. yaitu tidak busuk, tidak ada hama, bersih, memiliki bentuk normal dan berukuran besar)
- Gula Pasir 20 g (gunakan gula pasir yang
benar-benar alamai dan tidak memiliki unsur kimia berlebih)
- Aquades 800 ml (Aquades merupakan air
murni/bersih, Pisahkan menjadi dua bagian 500 ml dan 300 ml)
- Vitamin B Kompleks 1 Tablet
- Agar-agar serbuk 20 g. (Agar-agar tanpaperasa)
- Jamur Tiram Putih yang memiliki kualitas baik.
Yaitu jamur yangberasal dari log baru dan panen untuk pertamakalinya, yang
memiliki ukuran batang besar dan payungnya belum terlalu mekar. Bahkan
jika ingin lebih baik bisa mencari jamur tiram putih dari alam.
Alat yang dibutuhkan untuk pembuatan Media
agar/PDA :
- Saringan kelapa (Gunakan saringan yang sangat
kecil, atau bisa juga menggunakan kain yang steril untuk menyaring)
- Erlenmeyer 500 ml (peralatan gelas yang seringkali di gunakan untuk
analisa, bisa didapatkan di toko kimia)
- Cawan petri (bisa
dibeli ditoko kimia, biasanya untuk 500 ml PDA kita membutuhkan 10 cawan
petri)
- Kompor
- Panci (untuk mendidihkan)
- Pisau
- dan peralatan lain yang sekiranya dibutuhkan.
Proses Pembuatan Bibit Jamur Tiram Putih
- Cuci Kentang kemudian kupas lalu
iris setebal 0,5 cm.
- Kemudian didihkan Aquades 500 ml
dengan menggunakan paci yang sudah di siapkan.
- Setelah mendidih masukan kentang
yang sudah diiris sampai terlihat kekuningan dan agak lembek. (Usahakan air hanya bersisa 200 ml).
- Saring hasil rebusan tersebut dan
ambil airnya saja, jadi yang kita gunakan adalah air hasil rebusan bukan
kentangnya.
- Tambahkan Aquades sebanyak 300 ml
pada air hasil rebusan, Sehingga jumlah keseluruhan airnya adalah 500 ml
- Didihkan kembali air yang sudah
disaring dan sudah ditambah 300 ml menggunakan erlenmeyer.
- Masukan bahan-bahan yang sudah
disiapkan, yaitu: Serbuk Agar, Gula dan Vitamin B Kompleks kemudian tunggu
sampai mendidih dan tercampur rata.
- Pada proses perebusan diusahakan
supaya suhu tetap stabil pada 85O C.
- Lalu angkat Erlenmeyer dan tuangkan kedalam cawan
petri. harus dilakukan dengan cepat karena Media cepat mengental. Gunakan
10 cawan petri untuk 500 ml PDA.
- Simpan selama kurang lebih setengah jam sehingga menjadi
dingin.
- Siapkan batang Jamur Tiram Putih yang
memiliki kualitas baik. Yaitu jamur yangberasal dari log baru dan panen
untuk pertamakalinya, yang memiliki ukuran batang besar dan payungnya
belum terlalu mekar. Bahkan jika ingin lebih baik bisa mencari jamur tiram
putih yang ada di alam untuk di bibitkan.
- Belah batang jamur kemudian ambil bagian dalamnya
dengan menggunakan pisau yang sudah disterilisasi. jangan terlalu besar
dan jangan terlalu kecil kira-kira sepanjang 2 cm.
- Lakukan dengan cepat agar kontaminasi yang
berasal dari udara bisa sedikit diminimalisir. proses ini perlu sedikit
latihan karena proses buka tutup cawan petri memiliki tehnik khusus.
- Kemudian tutup rapat cawan petri dengan
menggunakan selotip.
- Disimpan ditempat yang bersih dan bersuhu 30OC,
Tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. disimpan diruangan
yang tidak terlalu banyak pantulan cahaya matahari.
- Simpan selama satu minggu sampai
miselium menyebar dan memenuhi media agar.
- Miselium adalah bintik-bitik
kecil berwarna putih.
- Cek setiap dua hari sekali. pada
proses ini akan terlihat perkembangan miselium.
- Perkembangan yang baik biasanya
dapat dilihat dari menyebarnya miselia yang berwarna putih atau
bintik-bintik putih.
- Perkembangan yang terkontaminasi
biasanya berlendir, berbintik hijau atau tidak adanya miselia yang
menyebar. Cawan petri yang terlihat seperti itu sebaiknya di ambil dan di
pisahkan.
- Setelah satu minggu kita cek kembali apakah
miselia sudah memenuhi cawan petri. Jika sudah penuh maka proses sudah
dapat dinyatakan berhasil.
"Penunjang kebersilan salasatunya
adalah sterilisasi, proses sterilisai alat bisa menggunakan alkohol. lakukan
semua proses didalam ruangan tertutup dan bersih"
2. Pembuatan
Bibit
Siapkan alat dan bahan untuk penurunan
bibit dari PDA.
Alat Yang digunakan untuk penurunan bibit
- Botol ukuran sedang atau bisa juga menggunakan
plastik ukuran kecil
- Pisau
- Plastik penutup (berfungsi untuk menutup botol)
- Karet gelang
Bahan-bahan
- Biji-bijian (Contoh: Jagung, Milet dan Gandum.
disarankan menggunakan Milet).
- Serbuk Gergaji
- Takaran Sebuk gergaji 30% Biji-bijian 70%
Proses
- Aduk semua bahan sampai tercampur rata kemudian
masukan kedalam botol dan jangan terlalu penuh, sisakan ruang udara yang
cukup didalam botol.
- Sterilisasi botol yang sudah diisi dengan cara
dikukus selama 4 jam atau bisa juga menggunakan autoclave, kemudian botol
didinginkan kurang lebih 2 jam.
- Setelah botol dingin. potong agar PDA yang berada
dicawan petri yang sudah di penuhi miselium menjadi 16
bagian. setiap bagian dimasukan kedalam 1 botol. jadi satu cawan petri
bisa untuk 16 botol. kemudian tutup botol dengan plastik dan diikat
menggunakan karet gelang.
- Simpan selama 2 Minggu.
- Periksa perkembanganya setiap tiga hari sekali
dan pisahkan botol yang terkontaminasi. Perkembangan yang terkontaminasi biasanya
berlendir, berbintik hijau atau tidak adanya miselia yang tumbuh/menyebar.
Botol yang terlihat seperti itu sebaiknya di ambil dan di pisahkan.
- Proses dikatakan berhasil jika
miselium yang berwarna putih memenuhi botol.
- Botol yang sudah dipenuhi
miselium sudah bisa diturunkan ke Baglog.
"Penunjang keberhasilan dalam
budidaya jamur adalah sterilisasi. proses sterilisai alat bisa menggunakan
alkoho atau menggunakan Autoclave. lakukan semua proses didalam ruangan
tertutup dan bersih. kebersihan badan, udara dan peralatan sangat
penting."
3. Proses
Pembuatan Bag log
Baglog adalah media tempat perkembangan
bibi menjadi jamur. Baglog biasanya berukuran 20x35cm dengan berat 1, 2kg - 1, 4kg. berikut
proses pembuatan Baglog:
Bahan-bahan
- Sebuk Gergaji 100 kg (jangan menggunakan serbuk
gergaji yang berasal dari pohon yang memiliki banyak getah).
- Kapur halus 2 kg
- Dedak halus 15 kg
- Air secukupnya
- Majun
Alat
- Plastik ukuran 20 x 35 ketebalan 03
- Ember
- Kompor berukuran besar (biasanya orang menyebut
mawar)
- Drum yang sudah dimodifikasi untuk mengukus log
- Tabung gas sebagai bahan bakar
- Pipa kecil yang sudah di potong-potong 2 cm\
Proses
- Campurkan bahan yang sudah disiapkan kemudian
aduk hingga menjadi rata. (lakukan proses ini di tempat yang steril)
- Beri sedikit air sampai adonan menggumpal ketika
di kepal. jangan terlalu basah.
- Masukan bahan kedalam plastik lalu tekan-tekan
sampai padat.
- Kunci plastik dengan menggunakan pipa dan di
tutup dengan majun.
- Kukus Baglog didalam drum selama 6 sampai 7 jam.
- Kemudian dinginkan. Proses pendinginan bekisar
antara 10 - 15 jam.
- Setelah dingin maka Baglog siap untuk diberi
bibit.
4. Proses Pembibitan
Baglog
- Siapkan baglog yang sudah dingin dan botol yang
sudah berhasil/dipenuhi miselia berwarna putih.
- Gunakan sendok kecil yang dapat masuk kedalam
mulut botol untuk mengambil bibit lalu kemudian dimasukan kedalam Baglog.
- Sebagai perbandingan biasanya 1 botol bibit untuk
12 Baglog.
- Lalu tutup kembali log dengan majun.
- Lakukan proses ini didalam ruangan tertutup.
5. Proses inkubasi Baglog
yang telah diberi bibit
- Pada tahapan ini baglog yang sudah diberi bibit disimpan dalam ruangan tertutup selama 2 sampai 3 minggu atau bahkan bisa juga lebih lama.
- Lakukan kontrol setiap empat hari sekali, setiap Baglog yang terkontaminasi biasanya berlendir, berbintik hijau atau tidak adanya miselia yang tumbuh/menyebar. Baglog yang terlihat seperti itu sebaiknya di ambil dan di pisahkan.
- Proses dikatakan berhasil ketika seluruh Baglog dipenuhi miselia berwarna putih.
- Setelah baglog seluruhnya dipenuhi miselia sudah siap untuk dilepas majunya.
- Setelah beberapa hari jamur pun akan keluar dari baglog.
6.
Proses Perawatan Jamur Tiram Putih
- Pada tahapan ini tidak terlalu banyak kendala dengan syarat dilakukan perawatan dengan benar. Lakukan penyiraman dengan rutin dan benar dengan memperhatikan kelembaban baglog.
- Jika baglog dirasa lembah proses penyiraman sedikit dikurangi bahkan tidak dilakukan samasekali, proses penyiraman dilakukan 0-1 kali sehari.
- Jika baglog kering proses penyiramanpun intensitasnya lebih di tingkatkan, proses penyiraman 1-3 kali.
- Siram dengan cara pengkabutan, yaitu penyemprotan air menggunakan alat semprot yang bertekanan tinggi, sehingga air yang keluar seperti kabut.
- Jangan menyiram jamur sebelum panen, lakukan penyiraman jamur setelah dipanen. Mengapa demikian karena jika jamur disiram sebelum panen maka jamur hasil pemanenan akan basah dan mudah busuk.
- Jamur yang sudah siap dipanen biasanya berpayung lurus, dan sudah tidak ada lengkungan dipinggir payung jamur tersebut.
- Jangan sampai telat memanen karena jamur yang telat di panen akan menguning dan busuk.
- Panen jamur sampai ke akar jangan ada yang tersisa, karena kalo masih ada yang tersisa akan busuk dan merusak Baglog.
“Semoga dapat membantu, bila ada kekurangan mohon pencerahanya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar